Jumat, 25 November 2022

Touring Motor Jakarta - Klaten

    Pada hari itu saya berada di Klaten sedang mendatangi kembali rumah warga pada saat saya melaksanakan MBKM dikarenakan ada anak dari ibu tersebut sedang melakukan acara pernikahan. Saya mengendarai motor dari Jakarta - Klaten dengan jarak 596 KM dengan waktu tempuh ± 17 jam perjalanan. Pada saat itu kita berangkat menggunakan sepeda motor dengan jumlah 4 orang dan dengan 2 motor. 

   Kami berangkat dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 20.00 \WIB. Kami beristirahat semalam pada rumah salah satu teman saya yang berada di Semarang, dan melanjutkan perjalanan kembali pada pukul 06.00 WIB dan sampai pada tujuan pukul 09.00 WIB. Tibanya di tujuan, kami langsung disuguhi banyak makanan serta minuman dikarenakan acara dimulai pada esok hari dan keluarga besan sedang melakukan persiapan acara. Setelah itu kita langsung diberikan tempat beristirahat yang dimana rumah itu milik warga setempat yg lain yang kebetulan rumah tersebut tidak digunakan dan masih layak tinggal. Beristirahatlah kita di rumah itu merapikan barang dan selonjorkan kaki dikarenakan lelahnya perjalanan dari Jakarta menuju Klaten. 

     Saat sudah beristirahat kita melakukan jalan-jalan melihat perkembangan desa sekitar dan menyapa warga sekitar situ. Berbincanglah kita hingga larut malam dari selepas magrib. Setelah itu kita mendatangi kerumah besan dan berbincang-bincang terkait acara besok. Saya dipilih sebagai Tim Dokumentasi dikarenakan kurangnya pengetahuan warga setempat dalam pengaturan iso&brightness pada fitur di kamera DSLR. Dan salah satu kerabat saya juga dilibatkan menjadi saksi pada saat acara akad pernikahan berlangsung. Selepasnya acara kita melakukan berbincang-bincang atau yang biasa kami sebut dengan "nyore", Warga tersebut juga mempunyai saung / pos yang dimana tempat itu untuk nyore bersama-sama.         Selepas nyore kita melakukan jalan-jalan menuju alun-alun Klaten yang tidak jauh dari rumah sekitar 15 menit. Disana banyak sekali masyarakat mendatangi alun-alun tersebut, dan banyak juga masyarakat berjualan dengan beraneka ragam membuat hati dan pikiran saya menjadi senang karena melihat kawasan tersebut. Selepas itu kami pulang kembali ketempat kami menginap dan beristirahat dikarenakan esok hari kami kembali pulang menuju Jakarta. Sesampainya dirumah penginapan kami, kami melangsungkan mengistirahatkan badan.             Pada pukul 02.00 WIB saya terbangun dan lupa untuk memindahkan hasil foto dari kamera ke handphone. Langsung saya bergegas membangunkan salah satu teman saya untuk mengajaknya ke rumah salah satu teman saya yang berada di Bantul - D.I Yogyakarta, dikarenakan untuk pemindahan foto membutuhkan laptop. Berangkatlah kita ke Yogyakarta pukul 02.30 WIB dan membawa papan skate untuk dimainkan di daerah Malioboro. Sesampainya dirumah teman saya langsung saja saya memindahkan hasil dokumentasi tersbut ke hp dan mengupload dokumentasi tersebut ke gdrive. Selepas upload kita melangsungkan pergi ke Malioboro sembari jalan-jalan dan teman saya bermain skateboard.       Karena kita menghilang dari rumah tentu saja dicari oleh teman saya yang lain, ia menanyakan keberadaan kita dimana dan kita disuruh bergegas untuk kembali ke Jakarta. Sesampainya dirumah penginapan kami langsung merapikan barang bawaan dan berpamitan kepada masyarakat sekitar juga keluarga besan. 

    Banyak oleh-oleh yang diberikan dari warga tersebut. Tibanya di perjalanan, kami mengunjungi rumah saudara dari salah satu teman di daerah Purbalingga sembari mengistirahatkan badan, lalu melanjutkan perjalanan kembali dan ingin beristirahat kembali di daerah Tegal. Kebetulan saya memiliki keluarga yang tinggal di Tegal dan meminta untuk menumpang mengistirahatkan sebentar. Selepas istirahat kita kembali menjalankan perjalanan dari Tegal - Jakarta tak berhenti kembali, pulanglah kami kerumah masing-masing dengan selamat.


"Tebarlah kebaikan, karena ia tumbuh dimanapun engkau menanamnya".

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa di Desa Gantiwarno, Klaten - Jawa Tengah

    

     Klaten, mahasiswa dari Universitas Budi Luhur dengan beranggotakan 13 orang yang dimana ada 8 Mahasiswa dari Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif (FKDK) dan 4 Mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT). Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Universitas Budi Luhur telah berjalan dengan baik. Selama ±4 bulan, program ini membantu pemerintahan Desa Jabung dalam melaksanakan visi-misinya. Ada 4 program yang telah dilaksanakan oleh mahasiawa MBKM Universitas Budi Luhur yaitu, Layanan Online, Transaksi Non Tunai, Media Informasi dan Arsip Digital, dan program dari mahasiswa Elektro. Program mahasiswa dari elektro ini ada 3 yaitu, perancangan solar cell, pembuatan kran otomatis dan pembuatan handsanitzer otomatis

    Program MBKM Universitas Budi Luhur membangun desa Jabung bahkan diapresiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil Jawa Tengah, Didik Hariyadi.
    Tujuan pembuatan sistem tersebut untuk memudahkan warga dalam pembuatan surat dan meminimalisir kontak fisik antara perangkat desa dan masyarakat dalam mengajukan surat. Surat yang memang diharuskan menggunakan cap basah, bisa langsung mengambil setelah melakukan pengajuan sebelumnya lewat website tanpa harus mengantri.


    Dan pada program kerja Penerangan Jalan Umum menggunakan Solar Cell dan Pengimplementasian Handsanitizer Otomatis juga diapresiasi oleh pemerintah desa berkat bantuan dari Mahasiswa Fakultas Teknik - Prodi Elektro perancangan tersebut berhasil dibuat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan desa tersebut. 
    Tentunya kita mengapresiasi. Kami berharap perguruan tinggi mampu bisa masuk meniup teknologi. Mahasiswa mengembangkan desa melalaui kegiatan pengabdian masyarakat saya yakin kalau semua potensi dikelola dengan baik, saya yakin desa dapat maju dan mandiri. -Tutur Kepala Desa Jabung, Gantiwarno - Klaten.
    Untuk perancangan solar panel sendiri sudah diserahkan kepada pihak Desa Jabung sebagai pedoman dalam pengadaan listrik di Desa Jabung. Selanjutnya adalah penyerahan handsanitizer otomatis di 3 fasilitas umum di Desa Jabung yaitu di Kantor Kelurahan Desa Jabung, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gantiwarno, dan SMK Berbudi Gantiwarno.
     Prinsip dari hand sanitizer otomatis ini adalah ketika tangan didekatkan dengan alatnya maka secara otomatis cairan akan keluar dengan sendirinya ke telapak tangan. Ini akan memudahkan warga Jabung untuk menggunakan handsanitizer. Hand Sanitizer yang sekarang beredar masih manual, dan apabila dipergunakan oleh banyak orang memugkinkan untuk penyebaran suatu virus atau kuman yang berbahaya. Sehingga diperlukan suatu handsanitizer otomatis yang dapat mengurangi potensi penyebaran virus dan lebih terjaga kebersihannya. 
     Alat ini dibuat untuk mengubah sistem kerja handsanitizer yang tadinya manual menjadi otomatis, dan lebih terjaga kebersihannya. Alat ini bekerja pada saat sensor mendeteksi tangan kurang dari 10 cm, kemudian servo akan menarik tuas dan mengeluarkan cairan handsanitizer tersebut. Untuk alatnya sendiri membutuhkan waktu 3 jam untuk dicharge dan bisa bertahan untuk digunakan selama 4 jam.


Touring Motor Jakarta - Klaten

     Pada hari itu saya berada di Klaten sedang mendatangi kembali rumah warga pada saat saya melaksanakan MBKM dikarenakan ada anak dari ib...